Padang – Super Apps “Ollin by Nagari” terus menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah pengguna dan frekuensi transaksi. Bank Nagari terus berupaya meningkatkan layanan digital untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi.

Transformasi digital di sektor perbankan memungkinkan nasabah melakukan berbagai aktivitas seperti cek saldo, transfer antar bank, pembayaran tagihan, pembelian, QRIS, pengisian e-wallet, transaksi e-commerce, hingga pengajuan pinjaman melalui perangkat seluler. Hal ini mendorong bank-bank untuk meningkatkan fitur mobile banking menjadi Super Apps.

Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, didampingi Direktur Keuangan, Roni edrian, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme masyarakat terhadap super Apps Ollin by Nagari. “Alhamdulillah sampai dengan posisi Juni 2025, jumlah pengguna Super Apps Ollin by Nagari mencapai 287.658 orang,” ucap Gusti,Senin (7/7/2025).

Gusti menjelaskan, pada tahun 2024, total frekuensi transaksi di Ollin mencapai 16,7 juta dengan rata-rata 1,4 juta transaksi per bulan. “Tahun 2025 ini, dari bulan januari 2025 sampai Juni 2025 saja jumlah frekuensi transaksi sudah mencapai 13,2 juta transaksi atau rata-rata frekuensi transaksi per bulan mencapai 2,2 juta transaksi. Naik signifikan dari tahun lalu,” ujarnya bersemangat.

Roni Edrian menambahkan, data ini menunjukkan antusiasme nasabah dalam memanfaatkan kemudahan dan kecepatan layanan keuangan yang ditawarkan aplikasi Ollin.

Untuk melengkapi fitur Ollin, Bank Nagari sejak Januari 2025 telah memperoleh izin dari OJK dan BI untuk pembukaan rekening tabungan secara online. Bank Nagari menargetkan generasi milenial dan Z yang melek digital, serta para perantau Minang sebagai pasar potensial untuk fitur ini.

Gusti menyampaikan, dengan banyaknya perantau Minang yang menabung di Bank Nagari, struktur pendanaan bank akan semakin kuat, meningkatkan daya saing, dan laba yang akan menjadi dividen bagi pemegang saham serta Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bank Nagari juga aktif melakukan sosialisasi dan pemasaran ke berbagai segmen, termasuk melalui kunjungan dan pertemuan dengan tokoh-tokoh serta organisasi perantau Minang. Kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam kegiatan pertemuan dengan organisasi perantau juga dinilai efektif untuk menjangkau lebih banyak calon nasabah.

“Dengan demikian kondisi dan pertimbangan bahwa LDR Perbankan di Sumatera Barat yang berkisar 129% s.d. 130%, mengharuskan Bank-Bank di Sumbar untuk mencari sumber pendanaan ke luar Sumbar. Bagi Bank Nagari salah satu pasar potensialnya adalah para Perantau Minang,” pungkas Gusti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *