Padang panjang – Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia (Komnas Disabilitas RI) melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota Padang Panjang pada Kamis (3/7/2025). Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, di Rumah Dinas Wali Kota sebagai upaya mewujudkan kota inklusif dan ramah disabilitas.Dalam audiensi tersebut, Hendri menyampaikan bahwa Pemko telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung penyandang disabilitas. upaya tersebut berupa penyediaan jalur kursi roda di beberapa kantor pemerintahan dan penyesuaian infrastruktur jalan agar lebih ramah disabilitas.Meskipun demikian,ia mengakui masih diperlukan penyempurnaan di berbagai aspek.

“Ini menjadi ruang strategis untuk berdialog secara terbuka dengan lembaga dan komunitas disabilitas. Kami ingin memastikan setiap kebijakan benar-benar mempertimbangkan kebutuhan para disabilitas,” ujarnya pada Kamis (3/7/2025).

saat ini, jumlah penyandang disabilitas di Kota Padang Panjang tercatat sekitar 500 orang. Pemerintah kota berkomitmen untuk merancang program-program inklusif yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, perkantoran, serta fasilitas publik lainnya.

Pertemuan tersebut juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap disabilitas non-fisik, seperti buta warna, yang kerap terabaikan. Hal ini menjadi catatan penting bagi Pemko untuk memperluas pemahaman dan cakupan layanan terhadap ragam disabilitas.

Hendri menambahkan,Komnas disabilitas diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kesetaraan. “Semoga Komnas Disabilitas terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kesetaraan, dan Padang Panjang dapat menjadi contoh nyata kota yang berpihak kepada semua lapisan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komnas Disabilitas RI, Rachmita Maun Harahap, menegaskan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dan pemerintah terhadap penyandang disabilitas.

Rachmita menjelaskan, saat ini ragam disabilitas di Indonesia meliputi disabilitas fisik, sensorik penglihatan dan pendengaran, intelektual, mental, serta disabilitas ganda atau multi. “Saat ini ragam disabilitas di Indonesia meliputi disabilitas fisik, sensorik penglihatan dan pendengaran, intelektual, mental, serta disabilitas ganda atau multi. semua memiliki hak yang sama dan setara,” jelasnya.

Kunjungan ini diharapkan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan Komnas Disabilitas dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil bagi seluruh warga, tanpa terkecuali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *