Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Rahmat Saleh. Foto : Istimewa
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Rahmat Saleh. Foto : Istimewa

Jakarta – Anggota Komisi II DPR RI, Rahmat Saleh, mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperkuat koordinasi pengamanan Pilkada Puncak Jaya, Papua Tengah, bersama TNI dan Polri.

Desakan ini muncul menyusul insiden kekerasan yang menewaskan 12 orang dan menghanguskan ratusan bangunan warga. Rahmat meminta KPU menjelaskan langkah-langkah preventif yang telah diambil dalam Pilkada di wilayah rawan konflik tersebut.

“KPU harus menjelaskan langkah preventif yang telah dilakukan untuk Pilkada Bupati Puncak Jaya, Papua Tengah, mengingat wilayah ini rawan konflik. Mengapa bentrokan masih terjadi hingga mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerugian material?” tanya Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4/2025).

Ia menekankan tanggung jawab Pilkada yang damai bukan hanya milik KPU, tetapi juga aparat keamanan. Sinergi KPU, TNI, dan Polri krusial bagi kelancaran dan keamanan pesta demokrasi. “Bagaimana koordinasi pengamanan dengan TNI dan Polri? KPU dan stakeholder terkait harus menjelaskannya. KPU juga harus menjamin keamanan Pilkada Puncak Jaya selanjutnya,” tegas Rahmat.

Rahmat menyayangkan Pilkada yang seharusnya menjadi ajang kompetisi ide dan gagasan, justru berubah menjadi arena kekerasan. Ia prihatin atas kondisi demokrasi di Puncak Jaya yang berujung korban jiwa.

“Pilkada untuk kemajuan daerah, bukan kehancuran. Sangat disayangkan 12 nyawa melayang karena perebutan kursi bupati. Kami khawatir akan muncul dendam berkepanjangan yang menghambat program bupati terpilih,” ungkapnya.

Kekerasan ini, menurut Rahmat, memperkuat urgensi revisi Undang-Undang Pemilu dan Pilkada untuk menghadapi tantangan demokrasi di daerah rawan konflik. Pilkada Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon, Yuni Wonda-Mus Kogoya dan Miren Kogoya-Mendi Wonerengga. Bentrokan antar pendukung kembali pecah pada Rabu (2/4), melukai 59 orang akibat terkena panah.

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Faizal Ramadhani, menyatakan aksi saling serang berlangsung sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025. Selama periode tersebut, 12 orang tewas dan 658 terluka akibat panah.

Dari total korban luka, 423 orang pendukung pasangan calon 01 dan sisanya pendukung pasangan calon 02. Selain korban jiwa dan luka, 201 bangunan terbakar, termasuk 196 rumah warga, satu sekolah, satu kantor distrik, dan satu kantor balai desa.

Terpopuler

Politik

Pelantikan Gubernur dan Wagub Sumbar Sesuai Jadwal, Dilangsungkan di IKN

Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar terpilih akan dilaksanakan di IKN pada 6 Februari 2025. Pelantikan bupati dan walikota terpilih akan mengikuti setelah putusan MK berkekuatan hukum tetap.

Humaniora

Petrofin Journalist Academy: Membekali Pelajar dengan Literasi Digital

Petrofin Journalist Academy, program CSR Elnusa Petrofin, membekali pelajar dengan literasi digital dan penggunaan media sosial yang bijak.

Berita

Pengangguran Jadi Tersangka Pencabulan Anak di Solsel

Seorang pengangguran berinisial A (17) diringkus polisi karena diduga mencabuli tetangganya, AM (7), seorang siswa SD kelas 2.

Berita

Polri Bongkar Ribuan Kasus Narkoba, Sita Barang Bukti Rp2,88 Triliun

Polri berhasil mengungkap 3.608 kasus narkoba, menangkap 3.965 tersangka, dan menyita barang bukti senilai Rp2,88 triliun dalam sebulan terakhir.

puluhan-rumah-di-aia-gadang-pasaman-barat-terendam-banjir

Berita

Banjir Melanda 64 Rumah di Pasbar, Warga Mengungsi

Banjir di Pasaman Barat merendam 64 rumah warga akibat luapan Sungai Batang Saman. Tim gabungan telah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, termasuk bayi, balita, ibu hamil, dan lansia.

BeritaPolitik

Pasangan Tunggal Lawan Kotak Kosong di Pilkada Dharmasraya, Bagaimana Dampaknya?

Dharmasraya – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Dharmasraya tahun ini hanya diikuti satu pasangan calon, Annisa Suci Ramadhani dan Leliarni. ...