Padang – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mengumumkan catatan menggembirakan terkait kinerja ekspor daerah. Nilai ekspor sumatra Barat melonjak signifikan pada periode Januari hingga Mei 2025,mencapai US$1.017,81 juta.

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, pada Selasa (1/7/2025) menjelaskan, capaian ini mengalami peningkatan sebesar 38,91 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.”Untuk Mei 2025, nilai ekspor Sumbar tercatat US$222,89 juta, naik 119,84 persen dibanding Mei 2024,” jelasnya.

Sugeng menambahkan, dari sepuluh komoditas ekspor utama selama Januari-Mei 2025, golongan berbagai produk kimia (HS 38) mencatat peningkatan tertinggi, yakni US$33,29 juta atau naik 80,93 persen. Sementara itu, golongan sari bahan samak & celup (HS 32) mengalami penurunan terbesar, yaitu US$18,26 juta atau turun 17,65 persen.Secara umum, sebagian besar komoditas menunjukkan peningkatan nilai ekspor dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain produk kimia, komoditas lain yang mengalami peningkatan adalah lemak dan minyak hewan nabati US$826,60 juta (naik 47,33 persen), karet dan barang dari karet US$41,49 juta (naik 17,24 persen), kopi, teh, rempah-rempah US$15,68 juta (naik 24,26 persen), minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian US$11,94 juta (naik 28,47 persen), ampas/sisa industri makanan US$10,47 juta (naik 27,52 persen), dan buah-buahan US$8,62 juta (naik 35,73 persen).Namun, beberapa komoditas juga mengalami penurunan, di antaranya bahan-bahan nabati US$29,86 juta (turun 15,61 persen), garam, belerang, kapur US$20,08 juta (turun 6,91 persen), dan sari bahan samak & celup US$18,26 juta (turun 17,65 persen).

Sugeng menjelaskan, selama Januari-Mei 2025, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) memberikan kontribusi 99,85 persen terhadap total ekspor. “Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut naik 39,13 persen terhadap periode yang sama tahun 2024,” ungkapnya.

Komoditas yang paling banyak diekspor pada golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) selama Januari-Mei 2025 adalah Liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60 (US$364,03 juta), Crude palm oil (US$226,70 juta), dan Refined palm oil (US$185,10 juta).

India menjadi negara tujuan ekspor terbesar bagi Sumbar pada Januari-Mei 2025, dengan nilai US$328,88 juta (32,31 persen). kemudian, diikuti oleh Pakistan US$230,76 juta (22,67 persen), dan Bangladesh US$76,29 juta (7,50 persen). komoditas utama yang diekspor ke India pada periode tersebut adalah Crude palm oil.Di sisi lain,nilai impor Sumbar pada Januari-Mei 2025 tercatat US$170,38 juta,mengalami penurunan 17,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Nilai impor Provinsi Sumatra Barat Mei 2025 mencapai US$43,76 juta, naik 28,69 persen dibandingkan Mei 2024,” kata Sugeng pada Selasa (1/7/2025).

Dari lima golongan barang utama Januari-Mei 2025, golongan bahan bakar mineral mengalami penurunan terbesar menjadi US$109,53 juta (turun 20,77 persen) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebaliknya, golongan mesin-mesin/pesawat mekanik mengalami peningkatan tertinggi menjadi US$4,83 juta (naik 168,29 persen).

Lima negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-Mei 2025 adalah Singapura US$66,47 juta (39,01 persen), Malaysia US$44,06 juta (25,86 persen), Brasil US$25,39 juta (14,90 persen), Kanada US$15,26 juta (8,96 persen), dan Tiongkok US$7,77 juta (4,56 persen).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *