Padang – Menanggapi kondisi Pasar Raya Padang yang semakin menurun, calon Wali Kota Padang nomor urut 1, Fadly Amran bersama Maigus Nasir, mengeluarkan ultimatum dalam debat perdana kandidat pada Sabtu, 26 Oktober lalu.
Fadly Amran menyatakan tekadnya untuk mengembalikan peran Pasar Raya sebagai pusat ekonomi Kota Padang yang pernah berjaya, namun kini mengalami penurunan aktivitas.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat tahun 2024, ekonomi Kota Padang melambat dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 84.528,01, tertinggal dari Bukittinggi yang mencatatkan PDRB lebih tinggi, yakni Rp 89.737,00.
Penurunan aktivitas ekonomi di Pasar Raya ini dianggap Fadly sebagai persoalan yang perlu segera diatasi agar Kota Padang kembali kompetitif dan memberikan kontribusi optimal dalam pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat.
“Pasar Raya adalah ikon dan pengendali harga di Kota Padang, dan sudah saatnya kita mengembalikan kejayaannya. Saya bertekad akan merevitalisasi Pasar Raya dan menjadikannya pusat perdagangan yang modern, tertata, dan nyaman bagi pengunjung serta pedagang. Jika diamanahkan, kita akan wujudkan ini dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ungkap Fadly.
Dalam rencana revitalisasinya, Fadly menekankan pentingnya pemanfaatan Gedung Fase 7 Pasar Raya agar lebih optimal untuk menampung pedagang dan pengunjung.
Baca Juga
Selain itu, ia merencanakan penataan ulang fasilitas penunjang seperti parkir, toilet, dan area istirahat yang nyaman dan bersih, sehingga meningkatkan kenyamanan pengunjung yang datang.
Fadly juga menyatakan akan membuka kesempatan investasi dari pihak swasta untuk mempercepat proses revitalisasi. “Dengan kerja sama dan dukungan investasi, kita bisa menciptakan Pasar Raya yang lebih modern dan menarik dalam waktu yang lebih cepat,” ujarnya.
Mengakhiri pernyataannya, Fadly Amran menegaskan kembali komitmennya untuk mengembalikan kejayaan Pasar Raya Padang sebagai pusat ekonomi yang hidup dan ramai.
“Pasar Raya dulu menjadi kebanggaan warga Padang. Saatnya kita mengembalikan kebanggaan itu secepat mungkin, agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat Kota Padang,” pungkasnya.